Posts Subscribe comment Comments

love story

Share

Bersyukur melihatmu terlelap Sering kalo gue memandang foto istri gue semasa dia lajang dan belum jadi pacar gue, jantung gue berdegup kencang dan semakin lama memandangnya, akan membuat rasa cemburu dan emosi gue terbakar.


Wajahnya cantik, tinggi proposional dan kulitnya putih mulus. Sexy sekali.. Dia juga menyadari kelebihan fisik yang dimilikinya. Hingga kini teman2 lamanya juga masih mengingatnya sebagai salah satu gadi idaman semua pria. Yang membuat jantung gue berdegup kencang adalah karena dia pernah ML dengan mantan2 cowoknya sebelum kenal gue. Kebayang banget betapa mantan2nya penuh nafsu menikmati tubuhnya dan dia sangat naif, terbuai dengan keromantisan semu dan berakhir dengan terlentang pasrah... ahhh jadi deg2an lagi jantung gue. Hmmhh,... itu masa lalunya yang mungkin hanya secuil yang dia sampaikan demi utk menjaga perasaan gue sebagai calon suaminya dan gue menghargai kejujurannya. Usia pernikahan terus berlalu dan gue udah punya bocah2 yang menjadi penerang hati gue. Ada satu perasaan ajaib di hati gue belakangan ini manakala gue memandangi sekujur tubuh bini gue saat dia tertidur pulas. Payudaranya yang dulu ranum dengan puti** merah pink, merupakan bagian paling favorit gue utk selalu meremas, mengulum dan menyedot. Kini bentuknya telah kendur dan lembek. Perasaan ajaib dihati gue adalah rasa terimakasih kepadanya karena payudaranya telah menyusui anak2 gue hingga mereka tumbuh menjadi anak2 yang pandai, cerdas dan sehat. Betapa besar pengorbanan yang dia berikan demi membuat daya tahan tubuh anak2 gue menjadi kuat. Bentuk kakinya yang terbujur bagai kaki belalang, merupakan bagian favorit gue utk gue gigit dan jilat2. Kini kulit pangkal pahanya berkerut dan bergaris2 spt umumnya wanita yang pernah melahirkan. Perasaan ajaib di hati gue adalah rasa terimakasih kepadanya karena kulitnya berkerut2 akibat masa hamil anak2 gue. Bibirnya yang sexy dan empuk, juga gak pernah lepas dari kuluman mulut gue karena gue gemas dengan warnanya yang merah pink. Gue yakin bibirnya juga menjadi favorit mantan2 pacarnya dulu utk selalu dikulum, kenyot dan gigit. Betapa rasa yang muncul di hati gue saat memandang bibirnya adalah rasa terimakasih kepadanya, karena dia pernah mengerang dan menggigit bibirnya sendiri saat mengejan anak2 gue agar bisa melihat dunia. Perutnya yang dulu rata dan mulus, juga daerah favorit gue utk menggodanya dengan kadang2 menumpahkan sperma diatasnya hingga dia terkejut dan panik karena kuatir mengalir ke seprai dan anak2 bisa bertanya "ini bau bekas tumpahan apa sih umi?" , sementara gue tertawa karena melihat raut wajahnya yang berubah. Namun dikala gue memandangnya di saat dia tidur, timbul rasa terimakasih kepadanya karena dibalik perutnya, pernah bersemayam janin2 yang kini menjadi pemilik sepatu2 kecil di rak sepatu gue. Bentuk vagi**nya indah spt sepasang bibir di lipat ke dalam, walau gripnya udah mulai lemah namun gue berterimakasih kepadanya karena disitulah akhir dari perjalanan anak2 gue dan merupakan pintu terakhir bagi mereka untuk menghirup udara dunia. Ya, setiap memandang jengkal demi jengkal tubuhnya dan membandingkan fotonya saat dia masih lajang,... gue kadang menjadi sangat gundah dan emosi, spt pada umumnya lelaki yang sulit mengontrol ego-nya, gue merasa gak beruntung karena bukan menjadi pemetik bunga pertama. Namun kini perasaan di hati gue juga berbeda dengan hadirnya rasa syukur, terimakasih, dan terharu kepadanya. Bini gue tau apa yang gue pernah inginkan dan tidak bisa dia berikan lagi, tapi dia masih bisa memberikan apa yang tidak pernah gue bayangkan sebelumnya, yaitu menghadirkan anak2 gue ke dunia dengan taruhan nyawanya sendiri.Gue selalu membelai rambutnya yang mulai menampilkan helai2 berwarna putih sebagai tanda peringatan untuk memperbaiki sikap dan perbuatan di dunia ini. Dia tidak pernah menyadari dan merasakannya karena memang dia telah tertidur pulas. Gue berusaha merangkai kata2 indah untuk mengucapkan rasa terimakasih, namun setiap kali gue mulai memunculkan rangkaian kalimat2 indah, bini gue menterjemahkan bahwa gue sedang birahi,... Ya akhirnya kata2 tersebut tidak berlanjut dan berubah menjadi kalimat2 gak jelas alias desahan2. Sambil memejamkan mata, gue mengucap puji syukur kepada Allah karena diberikan kesempatan untuk bisa bersyukur, juga dan berbaik sangka terhadap suratanNya bagi gue. Dalam hati, gue memohon maaf kepada bini gue, karena membuat dia merasa selalu kurang sempurna dimata gue, sementara gue gak sanggup mengucapkan kata2 bahwa "elu udah memberikan jauh melebihi apa yang gue inginkan" "Kiriman cerita via email dari seorang teman, yang sudah 3 tahun kukenal didunia maya" Thank's Brother "F-A" atas kiriman ceritanya.

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...

I know there is something in your head
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
thanx's very much

Design by Azis Lamayuda | Do The Best To Get The Best