belajar sholat khusyu' dengan memahami surat Al-fatihah

setelah sebelumnya saya memposting "benarkah yahudi pintar?"
maka pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk membahas tentang cara cara mudah untuk mengoptimalkan kemampuan kita agar kita mampu untuk sholat dengan khusyu'.

pertanyaan ini datang dari istri saya  saya yang bernama nia kurnia, tentang bagaimana caranya agar kita mampu untuk sholat dengan  khusyu'?.. saya mencoba untuk menjawab dengan sekenanya "coba kamu buang segala pemikiran tentang masalah dunia ketika kamu sholat" jawab saya. tapi ... subhanallah, ketika datang waktu sholat magrib dan kami pun sholat berjamaah dengan anak-anak dan istriku, maka saat itulah selalu saja saya memikirkan "betapa sulitnya sholat khusyu", walaupun saya sudah berusaha untuk membuang segala pemikiran tentang duniawi yang saya lakoni sepanjang hari.


hari berlalu tanpa terasa, dan hari jum'at pun datang, maka saya pun bersiap siap untuk melaksanakan kewajiban sholat jum'at seperti biasanya.. kebetulan yang jadi khotib adalah kawan saya yang sudah sangat cukup umur, namanya John Ali, umurnya kurang lebih 58 tahun.
John Ali bukanlah seorang ustadz ataupun guru ngaji, ia hanyalah seorang marbot sebuah masjid yang tidak begitu terurus. kesehariannya ia tinggal dan tidur dimasjid itu, dan pada hari jum'at itu kebetulan tidak ada khotib yang siap untuk mengisi khutbah jum'at, maka ialah yang maju sebagai khotib sekaligus imam sholat jum'at.
Awal khutbah ia mengatakan:

"janganlah kalian memandang siapa yang mengatakan, tapi lihat dan dengarkan apa yang dikatakan, kalau memang itu baik maka hal itu akan tetap baik, walaupun hanya seorang Jhon Ali seorang Marbot Masjid yang mengatakannya, dan kalau hal itu buruk maka hal itu akan tetap buruk walaupun seorang yang ulama yang mengatakannya.

Dan untuk khutbah jum'at kali ini saya akan mengetengahkan kajian tentang surat "Al-fatihah".

Dalam kehidupan kita sebagai seorang muslim tentu tidaklah kita terlepas dari kewajiban kita sebagai seorang muslim, yaitu "sholat 5 waktu" maka dari itu saya akan membahas tentang surat Al-fatihah ayat demi ayat.

Mari sama-sama kita kaji dari ayat pertama

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang

• yang bermaksud bahwa kita haruslah memulai dan meniatkan segala amal perbuatan kita ini hanya untuk Allah semata, baik itu amal sosial yang bersifat horizontal terlebih amalan kita yang bersifat vertikalis, dan insya Allah hal itu akan menambah nilai ibadah pada segala sesuatu yang kita kerjakan

الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya : Segala puji bagi Allah pengatur semesta alam ini

• Sebagai mu'min kita haruslah memahami makna dan tujuan inti dari ayat ini, yang berarti bahwa kita mengakui hanya Allah sajalah pengatur alam semesta ini, baik itu malam dan siangnya, gunung dan lautannya, bahkan manusia dan hewan-hewan, semua haruslah tunduk dalam aturan Allah saja, bukanlah tunduk dengan aturan yang dibuat oleh Fir'aun-fir'aun baru sang kesombongannya melebihi Fir'aun lama.

الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ

Artinya : Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

• Artinya : Allah lah raja hari kemudian (hari akhir)Dua ayat diatas adalah bentuk pemujian dan pengakuan kita sebagai Makhluk tentang sifat kasih dan sayang serta kekuasaan Allah yang tidak terbatas.  

Dalam sholat, sebenarnya yang terjadi adalah interaksi hubungan yang erat antara "Allah" sebagai Kholiq dan "Hamba" sebagai Makhluk, maka dari itu sangat dianjurkan dan diharuskan untuk senantiasa menjaga kekhusyuan sholat.

coba saudara perhatikan dari ayat 1-4, adalah berisi tentang pujian pujian seorang hamba, atau bisa juga dikatakan sebagai bentuk rayuan seorang hamba kepada Allah, seperti seorang kekasih yang ketika menginginkan sesuatu maka sebelum ia meminta maka ia akan merayu dan memuji kekasihnya.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Artinya: kepada Mu lah kami menyembah dan hanya kepada Mu lah kami memohon pertolongan

• Setelah kita memuji dan merayu Allah dengan suara yang lembut dan tidak tergesa gesa, maka sudah selayaknya lah kita sebagai seorang hamba mengadukan segala bentuk permasalahan kita dan juga menyampaikan semua hajat dan keperluan kita hanya kepada Allah saja, bukan pada yang lainnya.
• Apa apa yang kita pinta sudah terangkum dalam ayat selanjutnya yaitu sebuah permintaan yang bersifat universal dan tidak akan lekang dimakan usia, dan akan seperti itu lah keperluan manusia secara terus menerus secara global. yaitu jalan yang lurus atau petunjuk yang akan membawa kepada kebahagian yang hakiki, baik itu didunia maupun diakhirat kelak.
• Yaitu jalan atau petunjuk yang telah engkau berikan kepada orang orang yang telah Engkau anugrahkan petunjuk itu, bukan lah jalan orang orang yang telah menolak hidayah Mu

  

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

Demikianlah khutbah jum'at singkat kali ini , semoga membawa manfaat dan semoga juga Allah memudahkan bagi kita untuk mencapai sholat yang khusyu, amin ya Robb....