Kisah si Tukang Bubur
Dari Mailing list sebelah; mudah-mudahan bisa jadi inspirasi temen-temen yang berniat jualan makanan…
by : Rinny Ermiyanti Yasin
Karena lokasi rumah si Mbah di gang kecil yang hanya muat untuk 1 mobil lewat, daripada nanti kerepotan memaju-mundurkan mobil jika ada mobil lain, saya memilih untuk parkir di ujung gang.
Tiba-tiba ada sebuah mobil SUV yang parkir didepan mobil saya , pengemudinya turun menghampiri.
“Assalamu’alaikum, Neng Geulis”
“Wa’alaikumsalam” hhmm… jujur juga nih Bapak.
“Repot amat Neng Geulis, ini anak-anaknya ya? Wah, sudah tiga ya. Sini Mamang Bantu. Mau ke rumah Mbah yah”
“Iya , Pak” Otak saya langsung googling isi memorinya. Tapi nyaris sampai didepan rumah Mbah saya belum juga menemukan jawaban akan identitas si Bapak.
“Neng, nanti jangan pulang dulu ya, Mamang nanti balik lagi sama Bibi”
Singkat cerita, tidak sampai satu jam Bapak tadi kembali ke rumah Mbah dengan istrinya. Ternyata Mbah saya sangat mengenal mereka.
“Ini si Ratno, Rin, Kamu ingat ngga? Yang dulu jualan bubur ayam di ujung gang “
Hah, Mang Ratno? Yang dulu bubur ayamnya sering saya utangin kalau pas Ibu kelupaan ngasih uang saku.?
Wow, jualan bubur ayam sekarang bisa punya SUV !.
“Itu sih cuman salah satu mobilnya Rin, kontrakannya juga banyak” Mbah saya mengacungkan jempol keriputnya.
Berdasarkan hasil investigasi saya yang mendalam, (halah!), akhirnya terbongkar juga kisah suksesnya.
“Mamang puyeng,Neng. Waktu itu anak mau empat. Kalau Mamang cuman jualan bubur begitu aja, mana cukup. Belum lagi kalau ada yang ngutangin”
Saya tersinggung berat. Tapi karena saya lagi mau belajar dari beliau, maka saya tepis rasa tersinggung saya. Hehehe.
“Tapi kalo Mamang ngga jualan bubur, bagaimana lagi, bisanya cuman itu doang.”
“Mamang mikir keras, sampai bermalam-malam susah tidur loh. Mamang pikir kalo cuman punya satu warung , hasilnya yah, segitu saja. Cuman cukup buat makan. Itu juga sudah Alhamdulillah, sih”
“Akhirnya, Mamang ‘manggil ponakan dari kampung. Mamang ajarin dagang. Mamang yang buatin buburnya, cariin tempatnya. Dia yang jualan. Daripada dia juga ‘nganggur di kampung.”
“Eh, Alhamdulillah, ternyata dagangan dia laku juga. Terus , besok-besoknya, dia ‘ngajak sodara-sodaranya yang lain dagang bubur juga”
“Alhamdulillah, sekarang Mamang ‘ngasuh 40 orang tukang bubur”
WHAT? Empat puluh?
“Omset sehari berapa sih Mang? “ Saya jadi tergoda mau tahu penghasilan seorang tukang bubur
“ Omset siapa? Mamang? Rahasia ah Neng. Nanti dikira sombong” si Mamang ‘ngeles.
“Bukan, Omset satu warungnya Mang” Saya keukeuh mau mengorek penghasilannya.
“Tergantung rezeki dari Allah, Neng. Tapi kira-kira aja ya, kalau ngga ada halangan, kalau lagi laris nih Neng, satu gerobak bisa jualan 100 mangkok, harganya permangkoknya Rp. 5000.”
Hhmmm, lumayan, Rp. 500.000 perhari. Tapi , nanti dulu, si Mamang punya 40 gerobak. Woooww.. Rp. 500.000 x 40 = Rp. 20.000.000/hari ?
Gubrax!!!
“Itu, 40 gerobak jualan dimana aja Mang?”
“ Di deket-sini aja Neng, seputaran Tanjung Priok. Lah, Mamang cuman ‘apal jalan-jalan di sini.”
“Punya 40 gerobak dalam waktu berapa lama tuh Mang?” saya makin penasaran.
“Yah ,lama Neng, lebih 10 tahun, Pelan-pelan aja nambahnya. Kalau yang ‘megang sebelumnya udah bisa dipercaya, baru di lepas. Baru Mamang nambah anak asuh lagi.”
“Mereka beli buburnya sama Mamang gitu?”
“Iya, Mereka kan udah capek jualan seharian. Jadi Mamang sama Bibi yang masakin semua bahannya, Mamang yang bayar orang buat bersihin gerobak-gerobaknya, jadi tiap abis subuh, mereka tinggal jualan.”
“Terus bagiannya gimana Mang?”
“Si Neng nanya terus kayak wartawan ah..”
“ Yah , Kan saya mau belajar juga dari Mamang. Ya udah kalo ngga mau ngasih tau juga ngga apa-apa”
“Si Neng masih kayak dulu aja, suka ‘ngambekan. Gini Neng. Mereka kan udah capek jualan. Jadi Mamang mah ngga mau serakah. Hasil jualan Mamang bagi 3. Sepertiga buat Mamang. Sisanya buat yang ‘dagang”
Hhmm, 20.juta x 1/3 = 6,6 juta lebih/hari . Masih lumayan…
“Terus kontrakannya berapa pintu Mang?”
“ Kontrakan itu kan awalnya buat tempat yang dagang bubur, jadi Mamang mulai sepetak demi sepetak. Lama-lama …yah lumayan juga”
“Tiga puluh pintu lebih kali, Rin” Mbah saya yang dari tadi diam mendengarkan, akhirnya bersuara juga.
“Iya, Alhamdulillah, Mamang sewain Rp.350.000 sebulan” si Mamang ‘nyengir bangga.
Kalkulator di otak saya jalan lagi ,berhitung penghasilan si Mamang.
Rp. 10.500.000/bulan dari kontrakan. Hmmm…
“Bayar pajak dong Mang” iseng saya ‘nyentil si Mamang
“Iya, tiap bulan ada orang pajak dateng. Bantuin Mamang itung pajak. Mamang mah pasrah aja. Namanya juga orang bodoh, jadi ‘ngikut aja daripada di penjara”
“Zakat nya Mang?”
“Yaelah si Neng, itu mah pasti. InsyaAllah Mamang istiqomah bayar Zakat. Kan semua ini hanya titipan Neng.”
“Tapi Mamang kan juga sudah kerja keras” saya menyemangati
“Iya, tapi kalau Allah ngga berkehendak, ngga ngasih jalan. Yah,mungkin Mamang selamanya jualan bubur di ujung gang Neng.”
Setelah lebih dari satu jam ngobrol ngalor-ngidul bernostalgia,
“Neng, Mamang pamit dulu yah, berapa nomor hapenya Neng? Nanti Mamang miskol ya, dicatet ys Neng nama Mamang. Mang Ratno si Tukang Bubur ,gitu. Biar ngga lupa lagi” Mang Ratno memencet-mencet tombol di Blackberrynya. Saya cuman ‘nyengir melihat tingkahnya.
“Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Ati-ati dijalan kalo pulang nanti ya Neng.”
“Wa’alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh”
Mang Ratno, si tukang bubur yang aku suka utangin dimasa kecil dulu, dengan kaca mata hitam bertengger dihidung. melenggang penuh percaya diri kearah SUV-nya , duh kerennya.
Kenangan ini, membuat saya yakin, bahwa apapun kehendak Allah akan terjadi, dan kita tidak pernah bisa mengira apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
mantab cerita kisahnya mas bro, thnaks
mudah2an bisa jadi inspirasi bagi kita semua....
alhamdulillah selesai baca...
mantap....
I believe this is among the most vital information for me.
And i am happy studying your article. But wanna
commentary on some common things, The website style is wonderful,
the articles is in point of fact nice : D. Just right job, cheers
Look at my web-site free teen porn
Hello there! I know this is kinda off topic but I was wondering if you knew where I could locate a
captcha plugin for my comment form? I'm using the same blog platform as yours and I'm having difficulty finding one?
Thanks a lot!
Here is my homepage free porn
It's going to be finish of mine day, except before ending I am reading this wonderful post to increase my know-how.
Also see my webpage - teen sex videos
Right away I am going to do my breakfast, when having
my breakfast coming again to read additional news.
Stop by my webpage - Orlando contractors
terima kasih banyak untuk berbagi informasi, Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Kita Semua
kisah yang seru dan penuh inspirasi
info yang bermanfaat sob
ijin menyimak tipsnya
artikel yang menarik sekali sob
artikel bermnafaat dari blog yang keren
selamat siang dan update terus sob postnya juga izin share ;)
http://myapotekacemaxs.com/cara-cepat-mengecilkan-perut-buncit/
inikah kisah tukang bubur naik haji?
Belajar Bisnis Online
Sending and receiving bitcoin errors in Binance
Binance provides users with a feature with which they can buy and sell Bitcoin but on rare occasions users are unable to do it. Is this getting annoying for you? If yes, then get all your issues eradicated by getting in touch with Binance customer support team. They are the ones who have all the knowledge that is needed to rid you of your problems. You can directly get in touch with the team of Binance by dialing Binance helpline number. Call today to avail best in business services.
More Details Jump Here:- https://www.cryptophonesupport.com/exchange/binance/
Silahkan Tulis Komentar Anda ...
I know there is something in your head
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
thanx's very much