Posts Subscribe comment Comments

10 bahaya sistem demokrasi

Share

Tahukah anda, bahwa sistem DEMOKRASI yang berlaku dalam negara Indonesia ini ternyata mempunyai banyak mudhorot atau lebih pas nya disebut malapetaka,.

1. Sistem demokrasi membuat kita lengah
akan tabiat pergolakan antara jahiliyah dan
Islam, antara haq dan batil, karena
keberadaan salah satu di antara keduanya
mengharuskan lenyapnya yang lain,
selamanya tidak mungkin keduanya akan
bersatu. Barangsiapa mengira bahwa dengan
melalui pemilihan umum fraksi-fraksi
jahiliyah akan menyerahkan semua institusi-
institusi mereka kepada Islam, ini jelas
bertentangan dengan rasio, nash dan sunan
(keputusan Allah) yang telah berlaku atas
umat-umat terdahulu.
"Tiadalah yang mereka nanti melainkan
(berlakunya) sunnah (Allah yang telah
berlaku) atas orang-orang yang terdahulu.
Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapati
perubahan bagi sunnatullah dan sekali-kali
tidak (pula) akan mendapati perpindahan
bagi sunnatullah itu." (Surat Faathir: 43)
2. Sistem demokrasi ini akan menyebabkan
terkikisnya nilai-nilai aqidah yang benar yang
diyakini dan diamalkan oleh Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam dan para
sahabatnya yang mulia, akan menyebabkan
tersebarnya bid'ah, tidak dipelajari dan
disebarkannya aqidah yang benar ini kepada
manusia, karena ajaran-ajarannya
menyebabkan terjadi perpecahan di kalangan
anggota partai, bahkan dapat menyebabkan
seseorang keluar dari partai tersebut
sehingga dapat mengurangi jumlah
perolehan suara dan pemilihnya.
3. Sistem demokrasi tidak membedakan
antara orang yang ‘alim dengan orang yang
jahil, antara orang yang mukmin dengan
orang kafir, dan antara laki-laki dengan
perempuan, karena mereka semuanya
memiliki hak suara yang sama, tanpa dilihat
kelebihannya dari sisi syar'i. padahal Allah
Ta'ala berfirman:
"Katakanlah! Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui." (Surat Az-Zumar: 9)
Dan Allah Ta'ala berfirman:
"Maka apakah orang yang beriman itu sama
seperti orang yang fasiq? Mereka tidaklah
sama." (Surat As-Sajdah: 18)
Dan Allah Ta'ala berfirman: "Maka apakah
Kami patut menjadikan orang-orang Islam itu
sama dengan orang-orang yang berdosa
(orang kafir)? Mengapa kamu berbuat
demikian, bagaimanakah kamu mengambil
keputusan?" (Surat Al-Qalam: 35-36)
Dan Allah Ta'ala berfirman:
"Dan anak laki-laki (yang ia nadzarkan itu)
tidaklah seperti anak perempuan (yang ia
lahirkan)." (Surat Ali Imran: 38)
4. Sistem ini menyebabkan terjadinya
perpecahan di kalangan para aktivis dakwah
dan jamaah-jamaah Islamiyah, karena terjun
dan berkiprahnya sebagian dari mereka ke
dalam sistem ini (mau tidak mau) akan
membuat mereka mendukung dan
membelanya serta berusaha untuk
mengharumkan nama baiknya yang pada
gilirannya akan memusuhi siapa yang
dimusuhi oleh sistem ini dan mendukung
serta membela siapa yang didukung dan
dibela oleh sistem ini, maka ujung-ujungnya
fatwa pun akan simpang-siur tidak memiliki
kepastian antara yang membolehkan dan
yang melarang, antara yang memuji dan yang
mencela.
5. Di bawah naungan sistem demokrasi
permasalahan wala' dan bara' menjadi tidak
jelas dan samar, oleh karenanya ada sebagian
orang yang berkecimpung dan menggeluti
sistem ini menegaskan bahwa perselisihan
mereka dengan partai sosialis, partai baath
dan partai-partai sekuler lainnya hanya
sebatas perselisihan di bidang program saja
bukan perselisihan di bidang manhaj dan tak
lain seperti perselisihan yang terjadi antara
empat madzhab, dan mereka mengadakan
ikatan perjanjian dan konfederasi untuk tidak
mengkafirkan satu sama lain dan tidak
mengkhianati satu sama lain, oleh karenanya
mereka mengatakan adanya perselisihan
jangan sampai merusakkan kasih sayang
antar sesama!!
6. Sistem ini akan mengarah pada tegaknya
konfederasi semu dengan partai-partai
sekuler, sebagai telah terjadi pada hari ini.
7. Sangat dominan bagi orang yang berkiprah
dalam kancah demokrasi akan rusak niatnya,
karena setiap partai berusaha dan berambisi
untuk membela partainya serta
memanfaatkan semua fasilitas dan sarana
yang ada untuk menghimpun dan
menggalang massa yang ada di sekitarnya,
khususnya sarana yang bernuansa religius
seperti ceramah, pemberian nasehat, ta'lim,
shadaqah dan lain-lain.
8. (Terjun ke dalam kancah demokrasi) juga
akan mengakibatkan rusaknya nilai-nilai
akhlaq yang mulia seperti kejujuran,
transparansi (keterusterangan) dan
memenuhi janji, dan menjamurnya
kedustaan,berpura-pura (basa-basi) dan
ingkar janji.
9. Demikian pula akan melahirkan sifat
sombong dan meremehkan orang lain serta
bangga dengan pendapatnya masing-masing
karena yang menjadi ini permasalahan adalah
mempertahankan pendapat. Dan Allah Ta'ala
telah berfirman:
"Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan
apa yang ada di sisi mereka (masing-
masing)." (Surat Al-Mukminun: 53)
10. Kalau kita mau mencermati dan meneliti
dengan seksama, berikrar dan mengakui
demokrasi berarti menikam (menghujat) para
Rasul dan risalah (misi kerasulan) mereka,
karena al-haq (kebenaran) kalau diketahui
melalui suara yang terbanyak dari rakyat,
maka tidak ada artinya diutusnya para Rasul
dan diturunkannya kitab-kitab, apalagi
biasanya ajaran yang dibawa oleh para Rasul
banyak menyelisihi mayoritas manusia yang
menganut aqidah yang sesat dan
menyimpang dan memiliki tradisi-tradisi
jahiliyah. mencintai

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...

I know there is something in your head
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
thanx's very much

Design by Azis Lamayuda | Do The Best To Get The Best